Friday, April 18, 2014

Kemping ke Gn. Manglayang


Completing and building the puzzle at Manglayang (1818 mdpl)
21-22 September 2013

      Ide mendaki manglayang sebenarnya tercetus lagi lagi secara tidak sengaja, karena bosan dengan suasana kota yang bising dengan suara klakson serta kemacetan yang membuat kepala menjadi pusing sehingga timbulah ide ke puncak manglayang. sebagai informasi, bukit manglayang adalah bukit dengan ketinggian 1818 mdpl, namun, jangan sekali kali menilai bukit ini dari ketinggiannya, karena jalur menuju puncak sangat terjal (Bisa mencapai 50 - 70 derajat) dan sangat sedikit bonus (jalan datar).
Perjalanan menuju puncak manglayang ini adalah perjalanan saya yang ke 3, namun yang pertama tidak sampai puncak (sayang, padahal tinggal sekitar 20 menit perjalanan datar).

         Sabtu sekitar jam 5 sore, 3 orang pria jomblo (Saya=Mincun, Tatang dan Fahri) dan 2 orang wanita jomblo (Galuh dan Puji) berangkat dari rumah tatang di cipadung menuju puncak Gn. Manglayang. Sempat kami istirahat beberapa kali untuk sekedar menarik nafas dan meneguk air untuk sekedar mebasahi tenggorokan.

  

         Setelah berjalan kurang lebih 4 jam, akhirnya kami pun sampai di puncak manglayang (1818 mdpl). puncak manglayang ini adalah lahan datar yang luas, cukup jika ingin dijadikan 2 lapangan futsal. Puncak manglayang ini pun di tumbuhi oleh pohon pohon tinggi di sekelilingnya sehingga dari puncak manglayang ini akan sulit untuk dapat melihat sunrise. Lokasi terbaik untuk melihat sunrise berada di puncak prisma (biasa disebut juga puncak bohong), berjarak kurang lebih stengah jam dari puncak asli ini. 

Sebelum foto, mukanya ga ada yang senyum.. :p
       Perjalanan kami lanjutkan dengan tujuan puncak prisma, namun karena fisik yang sudah lelah, perjalanan menuju puncak prisma kami tempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Begitu sampai, saya dan tatang langsung mendirikan 2 buah tenda yang kami bawa dan memasak air untuk teh hangat dan pop mie, tidak lama setelah melahap pop mie dan meminum teh panas buatan tatang, fahri, puji dan galuh langsung tertidur (efek teh panas seperti obat tidur.. :D).

Habis makan, langsung tidooorrrr..  (Digunung, ga boleh takut sama diet) :)

      Ditemani oleh teh hangat dan api unggun yang menyala dengan terangnya, saya dan tatang menghabiskan waktu menunggu pagi sambil bercerita (tema ceritanya sangat random, dari tidak sengaja curhat sampai bulan yang tertutup awan, dll)


      Pagi hari, ketika mereka telah bangun, langsung ku ajak mereka melihat sunrise yang telah siap untuk mengintip. Matahari pagi yang muncul, ditambah dengan udara dingin yang begitu sejuk membuat hati serta mata menjadi kagum dan takjub.. Indah sekali..

Jangan lupa berdoa, Dimanapun kamu berada

Sunrise yag sangat indah

Udara pagi yang sangat segarrrrrrrr

      Kami mengambil beberapa foto disana, setelah puas, kami kembali ke tenda sarapan dan memutuskan untuk pulang.. diperjalanan pulang pun kami mengambil beberapa foto untuk dikenang.

Perjalanan pulang, istirahat sejenak di puncak manglayang (1818 mdpl)

Mengumpulkan tekad untuk memulai lagi perjalanan turun


Yang tengah ga tidur, jadi mukanya ga kontrol.. (Tidurpun ga ngaruh sebenarnya :p)

Nah, ini yang merubah komposisi 5 jomblo..

NB: Tidak lama setelah pendakian ini, 5 jomblo berubah menjadi 3 Jomblo dan 1 pasangan. (Naik gunung jadi modus) :D  hahaha