Thursday, September 5, 2013

A trip to MAHAMERU (3676 mdpl)

MAHAMERU 3676 m dpl (10 Agustus 2013)
Puncak para dewa, dan puncak tertinggi Jawa.  


Berawal dari rencana 2 orang kawan yang akan mengisi waktu libur lebaran menuju semeru, saya yang telah lama memiliki keinginan untuk berada di puncak para dewa trersebut akhirnya memutuskan untuk bergabung meskipun persiapan belum ada sedikitpun, baru sekedar ucapan yang keluar dari mulut berupa “urang milu kaditu”.
Pendakian semeru dijadwalkan pada tangal 7 agustus 2013. Karena 2 orang kawan tersebut sudah membeli tiket jauh hari sebelum tanggal keberangkatan, sehingga saya harus berangkat sendiri menuju malang, entah dengan kendaraan apa karena saat keberangkatan tersebut bertepatan dengan puncak arus mudik. Setelah mencari tiket sana sini, akhirnya saya nemu juga tiket bis kramad djati menuju malang dengan harga yang fantasti mahal, 465.000,- dalam hati, (lebih mahal dari tiket pesawat ini mah). Namun karena fantasi berdiri di puncak mahameru begitu kuat, saya putuskan tetap beli, masalah pulang “gmana entar lah”.

Tanggal 5 Agustus 2013
Bis berangkat pada jam 2 siang, sampai di terminal argosari malang jam stengah 1 siang. dari situ saya langsung menuju pasar tumpang menggunakan angkot AT (Argosari – Tumpang). Tarifnya jelas terpampang di pintu angkot sebesar 6000,-

Tanggal 6 Agustus 2013
Sampai di argosari, saya langsung menghubungi penbul, teman saya yang sudah tiba lebih awal dan menginformasikan bahwa saya telah berada di pasar tumpang.  Setelah menunggu sebentar, mereka pun muncul dan kami pun ngobrol sebentar, lalu kami melanjutkan melangkahkan kaki menuju pasar argosari untuk membeli logistik untuk perjalanan nanti.
Setelah semua list belanjaan didapatkan, 2 kawan saya ini mengajak kembali ke tempat peristirahatan para pendaki (seperti rumah singgah). Disana kami membuat surat keterangan sehatdengan biaya Rp. 5000 rupiah. Setelah sore, kami diajak ke rumah salah satu kenalan di malang yaitu “mas Pras” untuk beristirahat sehingga besok kami dapat memulai pendakian dengan kondisi yang prima. Kedatangan kami disambut oleh keluarga mas pras yang hangat meskipun mas prasnya sendiri tidak ada disitu karena masih harus mengantar pupuk ke ranupane. Mas pras sendiri baru pulang pada pukul 00.30, kami sempat mengobrol pendek namun mas pras meghentikan obrolan karena memang malam sudah menjelang pagi, dan kami semua butuh istirahat demi aktivitas kami esok.

Tanggal 7 Agustus 2013
Hari ini kami bangun terlambat, kami sampai harus dibangunkan oleh mas pras yang telah siap menunggu kami diluar. Secepat kilat kami pun membereskan barang” yang masih berada diluar carrier kami. Tidak lupa kami melahap the manis yang disediakan oleh istri mas pras (meskipun sebenarnya hari itu masih jadwal puasa ramadhan :D). 


Kami berangkat menuju ranupane dengan menumpang truk mas pras yang kebetulan hendak mengantarkan pupuk ke ranupane. Perjalanan ke ranupane ditempuh kurang lebih selama 2 jam dan selama 3 jam tersebut kami disuguhi dengan pemadangan alam yang sangat memanjakan mata yang melihatnya. Bromo, arjuna welirang dan argopuro serta puncak mahameru yang mengintip dibalik bukit menambah indahnya suguhan kami dipagi ini. Sekali kali saya berkata kepada uji “wah, gagah sekali puncak mahameru, berdiri tegap di kelilingi gunung” lain dibawahnya. Kita bakalan disana besok ji”


Sesampainya kami diranupane, kami langsung menuju pos untuk mendaftarkan kegiatan kami, Setelah membayar administrasi dan melengkapi surat” seperti surat keterangan sehat dan surat bermaterai, kami langsung memulai pendakian kami.
Target kami hari ini adalah sampai di ranukumbolo dan bermalam disana. Track menuju ranukumbolo sangat jelas, bahkan  beberapa bagian telah dilapisi dengan paving block sehingga  kita seperti berjalan di kota, namun dengan hamparan pohon di kanan kiri. Beberapa kali kami berhenti, untuk sekedar mengatur nafas dan setelah berjalan cukup lama akhirnya kami sampai ditujuan (danau ranukumbolo). Kami langsung mendirikan tenda, memasak dan segera istirahat karena memang rasa lelah telah memenuhi badan kami.


 Tanggal 8 Agustus 2013

Rasa lelah yang kami dapat diperjalanan kemarin serasa terbayar lunas ketika kami bangun dipagi hari dan mendapatkan indahnya ranukumbolo. Dalam hati, aku berkata “Ini benar benar indah, danau yang sangat bersih, hijau. Sangat sesuai dengan tag linenya “ranukumbolo surganya mahameru”.
Dengan segera, kamera yang tersembunyi di balik tas kecil kukeluarkan. Dan jepret jepret jepret. Tidak perlu fotografer profesional untuk mengabadikan keindahan alam ini. Dan benar saja, untuk orang yang baru menggunakan kamera, hasilnya lumayan bagus (menurut saya sendiri :D Lol)

 

Setelah sarapan seadanya dengan La fonte campur telur dan pecel racikan kang penbul, kami istirahat sebentar dan melanjutkan perjalanan menuju kalimati tepat pada jam stengah 12 siang. Carrier segera diangkat, dan perjalanan menuju puncak para dewa pun dilanjutkan. Kami sempat istirahat di cemoro kandang, sekedar untuk mengambil nafas sebelum memulai track “nanjak”.

Perjalanan kami lanjutkan tepat pukul 13.30 wib. Dari titik ini, track menuju kalimati sudah mulai naik, meskipun tidak banyak. Namun karena beban di punggung lumayan berat, sehingga perjalanan terasa “sedikit” menantang (Lol :D).
Sempat kami istirahat sekali lagi di pos jambangan karena nafas kami yang memang sudah sangat butuh untuk di diisi ulang. Dipos ini, keindahan semeru telah terlihat. Sehingga kamera yang telah terbungkus kini dikeluarkan kembali untuk “jepret jepret”. 


  
  
Dari pos jambangan ini, kalimati tinggal berjarak 2km dan track sudah mulai turun. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju kalimati. Tepat jam 5 kami sampai di pos kalimati. Dan langsung buru mengambil air ke sumber mani karena persediaan air kami sudah habis. Untuk Info, sumber mani adalah sumber air terdekat dari kalimati berjarak kurang lebih 45 menit untuk bolak balik, tergantung dari jumlah air yang dibawa.
Rencana awal kami adalah, naik ke puncak semeru pada malam ini jam 11, namun dengan segala pertimbangan, kami putuskan untuk summit pada malam berikutnya. Setelah makan malam, ngobrol dan ketawa”, akhirnya kami pun tidur

Jumat 09-Agustus-2013
Setelah seharian memulihkan kondisi badan, akhirnya sampai juga waktu untuk “summit”. Pukul 23.00 kami menuju puncak mahameru. Semua barang kami tinggalkan di dalam tenda terkecuali kamera, air minum secukupnya dan cemilan yang ada di dalam tas. Track menuju 3676 mdpl memang berat, apalagi ketika sudah sampai pada zona pasir. Setaip 2 langkah, kita akan turun 1 langkah, sehingga pada track ini mental benar benar teruji.
Setelah cukup lama berjalan, akhirnya saya menyentuh puncak mahameru. Betapa indah pemandangan yang disuguhkan di depan saya, sunrise yang begitu indah menyambut saya pagi itu, samudra awan seakan bergulung-gulung di bawah mahameru, dan bromo pun melambai dengan indahnya. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa. Dalam hati saya berkata “suatu saat  saya akan datang lagi ke tempat ini”.


Karena sudah semakin siang, dan ditakutkan arah angina berubah, maka kami putuskan untuk turun kembali ke kalimati. Perjalanan turun sangat berbeda dengan perjalanan naik. Hanya membutuhkan satu jam untuk sampai di pos kalimati. Setelah makan dan istirahat sebentar, perjalanan dilanjutkan menuju ranukumbolo. Dari ranukumbolo saya memutuskan untuk menambah satu malam lagi di temapt ini, sementara 2 teman saya memutuskan langsung turun ke ranupane karena mereka memang telah memiliki tiket kreta sebelumnya.
Keesokan harinya, setelah puas dengan keindahan ranukumbolo, saya pun turun menuju ranupane. Dari situ saya langsung menuju tumpang menggunakan mobil bak. Dan kami lanjutkan dengan menggunakan angkot menuju argosari. Di argosari, bis telah berbaris seakan menunggu. Dan tanpa piker panjang akupun naik, ngggeeeeeennnngggggggg. selamat tinggal malang, terima kasih Tuhan, terima kasih semeru. Akan kupijak lagi kau bersama adik”ku, serta istri dan anak’ku kelak. Amin..

Pengeluaran untuk transportasi:
1. Tiket Bandung malang = Rp. 465.000
    karena menjelang idul fitri, harga tiket melonjak, Tiket normal menggunakan kereta ekonomi kurang lebih       Rp. 100.000
2. Argosari Tumpang (Rp. 6.000)
3. Tumpang Ranupane pulang pergi (Rp. 35.000 x 2) = Rp. 75.000
    pake truk, klo jeep, kurang lebih seratus ribu sekali jalan, tergantung jumlah penumpang)
4. Tumpang argosari = Rp. 6000
5. Tiket bis malang bandung = Rp. 400.000
    tetap mahal karena masih suasana lebaran

Total untuk transportasi = 465.000 + 6.000 + 75.000 + 6.000 + 400.000 = Rp. 952.000

Pengeluaran untuk logistik dan administrasi
1. Logistik (300.000/3 orang) = Rp. 100.000
    Sudah termasuk Rokok
2. Biaya pembuatan surat sehat = Rp. 5.000
3. Biaya masuk kawasan BTS = Rp. 10.000

Total untuk logistik dan administrasi = Rp. 115.000

Pengeluaran untuk makan diperjalanan:
Tergantung baudget yang ada. :D