MAHAMERU 3676 m dpl (10 Agustus 2013)
Puncak para dewa, dan puncak tertinggi Jawa.
Berawal dari rencana 2 orang kawan yang akan mengisi waktu libur lebaran
menuju semeru, saya yang telah lama memiliki keinginan untuk berada di puncak
para dewa trersebut akhirnya memutuskan untuk bergabung meskipun persiapan
belum ada sedikitpun, baru sekedar ucapan yang keluar dari mulut berupa “urang milu
kaditu”.
Pendakian semeru dijadwalkan pada tangal 7 agustus 2013. Karena 2 orang
kawan tersebut sudah membeli tiket jauh hari sebelum tanggal keberangkatan,
sehingga saya harus berangkat sendiri menuju malang, entah dengan kendaraan apa
karena saat keberangkatan tersebut bertepatan dengan puncak arus mudik. Setelah
mencari tiket sana sini, akhirnya saya nemu juga tiket bis kramad djati menuju
malang dengan harga yang fantasti mahal, 465.000,- dalam hati, (lebih mahal
dari tiket pesawat ini mah). Namun karena fantasi berdiri di puncak mahameru
begitu kuat, saya putuskan tetap beli, masalah pulang “gmana entar lah”.
Tanggal 5 Agustus 2013
Bis berangkat pada jam 2 siang, sampai di terminal argosari malang jam stengah
1 siang. dari situ saya langsung menuju pasar tumpang menggunakan angkot AT
(Argosari – Tumpang). Tarifnya jelas terpampang di pintu angkot sebesar 6000,-
Tanggal 6 Agustus 2013
Sampai di argosari, saya langsung menghubungi penbul, teman saya yang
sudah tiba lebih awal dan menginformasikan bahwa saya telah berada di pasar
tumpang. Setelah menunggu sebentar,
mereka pun muncul dan kami pun ngobrol sebentar, lalu kami melanjutkan
melangkahkan kaki menuju pasar argosari untuk membeli logistik untuk perjalanan
nanti.
Setelah semua list belanjaan didapatkan, 2 kawan saya ini mengajak
kembali ke tempat peristirahatan para pendaki (seperti rumah singgah). Disana
kami membuat surat keterangan sehatdengan biaya Rp. 5000 rupiah. Setelah sore,
kami diajak ke rumah salah satu kenalan di malang yaitu “mas Pras” untuk
beristirahat sehingga besok kami dapat memulai pendakian dengan kondisi yang
prima. Kedatangan kami disambut oleh keluarga mas pras yang hangat meskipun mas
prasnya sendiri tidak ada disitu karena masih harus mengantar pupuk ke ranupane.
Mas pras sendiri baru pulang pada pukul 00.30, kami sempat mengobrol pendek
namun mas pras meghentikan obrolan karena memang malam sudah menjelang pagi,
dan kami semua butuh istirahat demi aktivitas kami esok.
Tanggal 7 Agustus 2013
Hari ini kami bangun terlambat, kami sampai harus dibangunkan oleh mas pras yang telah siap menunggu kami diluar. Secepat kilat kami pun membereskan barang” yang masih berada diluar carrier kami. Tidak lupa kami melahap the manis yang disediakan oleh istri mas pras (meskipun sebenarnya hari itu masih jadwal puasa ramadhan :D).
Kami berangkat menuju ranupane dengan menumpang truk mas pras yang kebetulan hendak mengantarkan pupuk ke ranupane. Perjalanan ke ranupane ditempuh kurang lebih selama 2 jam dan selama 3 jam tersebut kami disuguhi dengan pemadangan alam yang sangat memanjakan mata yang melihatnya. Bromo, arjuna welirang dan argopuro serta puncak mahameru yang mengintip dibalik bukit menambah indahnya suguhan kami dipagi ini. Sekali kali saya berkata kepada uji “wah, gagah sekali puncak mahameru, berdiri tegap di kelilingi gunung” lain dibawahnya. Kita bakalan disana besok ji”
Sesampainya kami diranupane, kami langsung menuju pos untuk mendaftarkan
kegiatan kami, Setelah membayar administrasi dan melengkapi surat” seperti
surat keterangan sehat dan surat bermaterai, kami langsung memulai pendakian
kami.
Target kami hari ini adalah sampai di ranukumbolo dan bermalam disana.
Track menuju ranukumbolo sangat jelas, bahkan
beberapa bagian telah dilapisi dengan paving block sehingga kita seperti berjalan di kota, namun dengan
hamparan pohon di kanan kiri. Beberapa kali kami berhenti, untuk sekedar
mengatur nafas dan setelah berjalan cukup lama akhirnya kami sampai ditujuan
(danau ranukumbolo). Kami langsung mendirikan tenda, memasak dan segera
istirahat karena memang rasa lelah telah memenuhi badan kami.
Tanggal 8 Agustus 2013
Rasa lelah yang kami dapat diperjalanan kemarin serasa terbayar lunas
ketika kami bangun dipagi hari dan mendapatkan indahnya ranukumbolo. Dalam hati,
aku berkata “Ini benar benar indah, danau yang sangat bersih, hijau. Sangat
sesuai dengan tag linenya “ranukumbolo surganya mahameru”.
Dengan segera, kamera yang tersembunyi di
balik tas kecil kukeluarkan. Dan jepret jepret jepret. Tidak perlu fotografer
profesional untuk mengabadikan keindahan alam ini. Dan benar saja, untuk orang
yang baru menggunakan kamera, hasilnya lumayan bagus (menurut saya sendiri :D
Lol)
Setelah sarapan seadanya dengan La fonte campur telur dan pecel racikan
kang penbul, kami istirahat sebentar dan melanjutkan perjalanan menuju kalimati
tepat pada jam stengah 12 siang. Carrier segera diangkat, dan perjalanan menuju
puncak para dewa pun dilanjutkan. Kami sempat
istirahat di cemoro kandang, sekedar untuk mengambil nafas sebelum memulai
track “nanjak”.
Perjalanan kami lanjutkan tepat
pukul 13.30 wib. Dari titik ini, track menuju kalimati sudah mulai naik,
meskipun tidak banyak. Namun karena beban di punggung lumayan berat, sehingga
perjalanan terasa “sedikit” menantang (Lol :D).
Sempat kami
istirahat sekali lagi di pos jambangan karena nafas kami yang memang sudah
sangat butuh untuk di diisi ulang. Dipos ini, keindahan semeru telah terlihat.
Sehingga kamera yang telah terbungkus kini dikeluarkan kembali untuk “jepret
jepret”.
Dari pos jambangan ini, kalimati tinggal berjarak 2km dan track sudah
mulai turun. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju kalimati. Tepat jam 5 kami
sampai di pos kalimati. Dan langsung buru mengambil air ke sumber mani karena
persediaan air kami sudah habis. Untuk
Info, sumber mani adalah sumber air terdekat dari kalimati berjarak kurang
lebih 45 menit untuk bolak balik, tergantung dari jumlah air yang dibawa.
Rencana awal kami adalah, naik ke puncak semeru pada malam ini jam 11,
namun dengan segala pertimbangan, kami putuskan untuk summit pada malam
berikutnya. Setelah makan malam, ngobrol dan ketawa”, akhirnya kami pun tidur
Jumat 09-Agustus-2013
Setelah seharian memulihkan kondisi badan, akhirnya sampai juga waktu
untuk “summit”. Pukul 23.00 kami menuju puncak mahameru. Semua barang kami
tinggalkan di dalam tenda terkecuali kamera, air minum secukupnya dan cemilan
yang ada di dalam tas. Track menuju 3676 mdpl memang berat, apalagi ketika
sudah sampai pada zona pasir. Setaip 2 langkah, kita akan turun 1 langkah,
sehingga pada track ini mental benar benar teruji.
Setelah cukup lama berjalan, akhirnya saya menyentuh puncak mahameru.
Betapa indah pemandangan yang disuguhkan di depan saya, sunrise yang begitu
indah menyambut saya pagi itu, samudra awan seakan bergulung-gulung di bawah
mahameru, dan bromo pun melambai dengan indahnya. Sungguh pengalaman yang
sangat luar biasa. Dalam hati saya berkata “suatu saat saya akan datang lagi ke tempat ini”.
Karena sudah semakin siang, dan ditakutkan arah angina berubah, maka kami
putuskan untuk turun kembali ke kalimati. Perjalanan turun sangat berbeda
dengan perjalanan naik. Hanya membutuhkan satu jam untuk sampai di pos
kalimati. Setelah makan dan istirahat sebentar, perjalanan dilanjutkan menuju
ranukumbolo. Dari ranukumbolo saya memutuskan untuk menambah satu malam lagi di
temapt ini, sementara 2 teman saya memutuskan langsung turun ke ranupane karena
mereka memang telah memiliki tiket kreta sebelumnya.
Keesokan harinya, setelah puas dengan keindahan ranukumbolo, saya pun
turun menuju ranupane. Dari situ saya langsung menuju tumpang menggunakan mobil
bak. Dan kami lanjutkan dengan menggunakan angkot menuju argosari. Di argosari,
bis telah berbaris seakan menunggu. Dan tanpa piker panjang akupun naik,
ngggeeeeeennnngggggggg. selamat tinggal malang, terima kasih Tuhan, terima
kasih semeru. Akan kupijak lagi kau bersama adik”ku, serta istri dan anak’ku
kelak. Amin..
Pengeluaran untuk transportasi:
1. Tiket Bandung malang = Rp. 465.000
karena menjelang idul fitri, harga tiket melonjak, Tiket normal menggunakan kereta ekonomi kurang lebih Rp. 100.000
2. Argosari Tumpang (Rp. 6.000)
3. Tumpang Ranupane pulang pergi (Rp. 35.000 x 2) = Rp. 75.000
pake truk, klo jeep, kurang lebih seratus ribu sekali jalan, tergantung jumlah penumpang)
4. Tumpang argosari = Rp. 6000
5. Tiket bis malang bandung = Rp. 400.000
tetap mahal karena masih suasana lebaran
Total untuk transportasi = 465.000 + 6.000 + 75.000 + 6.000 + 400.000 = Rp. 952.000
Pengeluaran untuk logistik dan administrasi
1. Logistik (300.000/3 orang) = Rp. 100.000
Sudah termasuk Rokok
2. Biaya pembuatan surat sehat = Rp. 5.000
3. Biaya masuk kawasan BTS = Rp. 10.000
Total untuk logistik dan administrasi = Rp. 115.000
Pengeluaran untuk makan diperjalanan:
Tergantung baudget yang ada. :D